White cloud painting greets the morning
rolling out a carpet as a staircase
towards a throne without pillars
those raindrops
like winged words
poured from heaven
hitting the head
sending more air
towards the heart
who invited this climb?
steps dragged by longing
gravel falls
reporting sorrow up there
screams swallowed by drizzle
like a view
with closed eyes
edelweiss is reluctant to share eternity
on the first climb
in the cave of regret we cultivate
courage has fallen
plunging into the abyss
with gravel and shards
memories from the future
burni telong just shared
after months away
on a dark afternoon
at the beginning of a quiet year
burni telong calls back
Alue Awe, January 3, 2025
Di Puncak Burni Telong
Lukisan awan putih menyapa pagi
menggelar karpet sebagai tangga
menuju singgasana tanpa pilar
rintik hujan itu
seperti kata-kata bersayap
ditumpahkan dari surgawi
menerpa kepala
mengirim lebih banyak udara
menuju hati
siapa undang pendakian ini?
langkah-langkah terseret kerinduan
kerikil berjatuh
mengabarkan duka di atas sana
teriakan tertelan gerimis
seperti pandangan
dengan mata terpejam
edelweiss pun enggan berbagi keabadian
pada pendakian pertama
di gua penyesalan kita memupuk
keberanian sudah jatuh
terjun ke jurang
bersama kerikil dan serpihan
kenangan dari masa depan
burni telong baru berbagi
setelah berbulan pergi
pada sore kelam
di awal tahun yang sunyi
burni telong memanggil kembali
Alue Awe, 3 Januari 2025