Awalan: Meski Harus Beringsut Seperti Siput

in #hive-10780114 days ago

Baiklah. Aku memberanikan diri ikut serta dalam komunitas ini, menulis sesuka hati, tak mengapa asal-asalan selama tak melakukan jiplak atawa plagiat--sebagaimana yang dikemukakan para pendiri komunitas dalam penjelasannya itu. Kukira, cara gerak komunitas seperti inilah tempat terbaik untuk mengasah diri, terutama untukku yang masih terus belajar menulis. Apa pasal? Tak banyak aturanlah yang jadi pemicu. Aturan yang tidak banyak kecuali berteguh pada prinsip (tidak plagiat itu tadi) adalah penting, dan seseorang layaknya aku yang masih beringsut seperti siput dalam perkara menulis jadi bisa menjauhkan diri dari kekang pikiran yang biasanya kerap berujung tak bisa menulis apa-apa.

Sementara prinsip kau bebas mau ngapain aja asal tidak plagiat adalah unsur picu lainnya, dan ini telah sukses memancingku untuk memberanikan diri bergiat di komunitas ini (semoga berkelanjutan adanya) terhitung sejak postingan ini mengudara. Kalau boleh kusederhanakan prinsip asal tidak plagiat kurang lebih menuntut kau untuk: jujur sejak dalam pikiran,--meminjam quote Bung Pram dalam tetraloginya, adil sejak dalam pikiran. Sudah tentu prinsip seperti ini mesti ditanam oleh semua orang, lebih-lebih para pejabat Indonesia yang notabenenya secara berjamaah punya tabiat koruptif.

Maka, meski harus beringsut seperti siput, proses aku belajar menulis seperti menemukan jodohnya ketika dua hari lalu setelah menebalkan niat untuk aktif kembali di platform ini aku mendapati keberadaan komunitas Satu Jiwa. Aku merasa ini pertanda baik, alam berkonspirasi memberikan restu atas niatku. Betapa indahnya. Sampai- sampai aku terngiang satu lagu NTRL berjudul Haru Biru. Penggalan liriknya; oh betapa indahnya, oh betapa nikmatnya, bermandi hujan di kala jaya, tercebur lumpur sewaktu hancur. Buset dah. Aku jadi pingin dengar lagu itu jadinya.

Kuputar sajalah. Hitung-hitung itu lagu memang layak didengar segala kondisi. Musikalitas tiga musisi hebat tak lekang waktu itu (Eno, Coki dan tentu saja Om Bags) memang sangat-sangat patut kau jadikan sebagai pemancing semangat. Pun keseluruhan liriknya yang jika kau simak dan kau rapal berulang, ia punya pesan untuk jangan lupa bersyukur bagaimanapun kondisi yang tengah kau hadapi.

Selebihnya adalah penutup. Aku akan mencoba ada kembali di sini. Belajar sampai mati atas apa saja yang suka kugeluti, terutama menulis dan menggambar dengan harapan bisa tambah banyak wawasan dan luas pula lingkaran pertemanan. Demikian, dan wassalamu. 🤟🏿

Sort:  

@bookrak! @dewabrata likes your content! so I just sent 1 BBH to your account on behalf of @dewabrata. (1/5)

(html comment removed: )

!LUV
!hiqvote
!PIZZA

@bookrak, @happyphoenix(1/5) sent you LUV. | tools | discord | community | HiveWiki | <>< daily

Made with LUV by crrdlx

PIZZA!

$PIZZA slices delivered:
@happyphoenix(1/5) tipped @bookrak

wah akun sepuh, puhaba bang..

Selamat datang di satu jiwa ya, semoga betah di sini. btw dah lama ga denger netral, yang masih inget tinggal Nurani doang. Lagu lagu Netral secara lirikal memang lebih berasa daripada lagu-lagu sekarang, mungkin karena faktor usia dan jaman lebih relate ya.

!hiqvote !BBH !PIMP

Hahaha.. Salam kenal, bro.

Kee kujaga niyh, awas kalau tiba-tiba aku hilang, Kee hilang juga! Itu cerita si setnov mangkrak yaa?

Kalo kakak hilang, ya aku ikutlah. Haha. Cerita setnov udah kucoba coba rombak, tapi malah bikin pusing alurnya kak. Tapi cerita besarnya masih terngiang-ngiang di pikiran.

Baahh... Ayo nulis yang santai-santai atau ikutan kontes lucu, biar biasa dulu

@dewabrata, the HiQ Smart Bot has recognized your request (1/2) and will start the voting trail.

In addition, @bookrak gets !WEED from @hiq.redaktion.

For further questions, check out https://hiq-hive.com or join our Discord. And don't forget to vote HiQs fucking Witness! 😻