Siang itu, hujan membasahi sebentar pada penghujung musim dingin. Saat aku dan sahabatku menikmati liburan bersamaan. Kami tidak kemana-mana, hanya minum kopi duduk Bersama dan ngobrol banyak hal. Tentang anak, keluarga, kerjaan dan banyak hal. Kami hanya ingin kebersamaan yang berkualitas. Karena, kepenatan pekerjaan membuat kami butuh saling berbagi cerita.
Setelah keluar kami berjalan di taman yang ditumbuhi bunga Sakura, di dekat Gedung pertemuan. Pohon tersebut berbunga, meski tidak terlalu banyak. Namun, begitu indah karena Sakura tersebut berada di tengah lapangan yang luas. Sedangkan di penghujung musim dingin banyak bunga Sakura yang mulai berguguran.
Sakura basah dengan kuncup yang masih berair, menyempurnakan suasan tenang di sore hari itu. Memberikan arti bahwa sebuah kehabagiaan tidak selalu terbalut kemewahan. Namun, bagaimana kita memaknai kebahagiaan itu sendiri di suasa apa dan Bersama siapa? Sehingga tercipta moment istimewa dan memberi kesan.
Sakura: bunga indah yang menjadi icon nasional Jepang selalu memberikan keindahan tersendiri di setiap musimnya. Keindahan menghipnotis banyak mata untuk dapat menikmatinya dengan Netra. Tahun ini adalah terakhir kali saya bisa menikmati Sakura di musim dingin, karena insya Allah musim dingin yang akan datang, saya sudah kembali ke tanah air.
Berkumpul, Bahagia Bersama dengan keluarga yang telah lama saya tinggalkan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sakura menjadi saksi perjuangan di Taiwan. Keindahan tidak diragukan meskipun ia tak bisa bertahan lama. Namun, tetap ikhlas memberikan keindahan. Begitulah pelajaran hidup yang saya dapat dari bunga Sakura. Tetap memberi keindahan meski kerap dipandang sebelah mata.
Best Regards
@ettydiallova