Poetry : "Adiksi" By @sailawana

in #hive-1614653 years ago

Hello Hiven's
Semoga hari mu indah dan suasana hati mu ceria. Tetaplah tersenyum meskipun badai menerpa. Karena tak ada hujan yang tak reda dan badai pasti kan berlalu. Tetap kuat dan semangat menjalani roda kehidupan.

Hari ini aku @sailawana akan mencoba berbagi sebuah puisi sederhana goresan aksara yang aku rangkai sendiri. Ini bukanlah puisi ku yang pertama aku bagikan di platform steemit. Menulis puisi bukan merupakan hal yang baru bagiku, karena itu adalah salah satu hobi lama ku sejak duduk di bagku sekolah dulu yaitu menulis puisi. Inspirasi ku menulis puisi bisa datang dari berbagai hal, seperti dari kisah orang-orang terdekat ku, dari buku yang aku baca maupun film yang aku tonton.
Bagi ku menulis puisi merupakan healing activity membebaskan jiwa dan mengembara melepas imaji.

Berikut ini goresan tangan ku, semoga sahabat steemian yang membaca nya dapat menikmati puisi sederhana yang bukan karangan dari seorang pujangga.


"Adiksi"


10.jpg

Setelah ratusan purnama berlalu, dan kita saling menjadi orang asing...
Kini pertemuan kita kembali,
Seolah merangkai ulang untaian aksara yang dulu terjeda dan tak sempurna tergurat

Bagi ku, kau adalah cerita kalsik yang sudah lama menjadi pusara
Namun...
Di pertemuan pertemuan kita selanjutnya, kau seolah merapal mantra mu untuk ku lagi

Dan aku kembali terhanyut dalam riak nya air sungai
Yang kau tawarkan dengan sejuta kesejukannya
Berkali ku menghindari mu
Namun mantra mu seolah menyihir ku lagi
Mengambil setengah kesadaran dan waras ku

Waras ku menghilang
Manakala kau hadir di hari ku mengisi sepi ku dengan kebisingan cerita dan canda mu
Kau memang paling lihai merayap di dinding hati ku

Kau hidangkan senyuman mu dengan memamerkan deretan gigi mu yang putih bersih di hadapan wajah ku..
Kau ulurkan tangan mu membantu ku, padahal tanpa ku pinta
Lalu, apa itu???
Mengapa netra mu begitu hangat mendekap ku??
Dan aku pun tejerat lagi...

Aku pun akhirnya kembali menjelajahi hari bersama mu lagi..
Berjalan berdua, menautkan jalinan jemari
Menyusuri lorong waktu bersama..
Lalu kita pun kembali tersesat lagi seperti dulu di lorong waktu

Dan aneh nya aku ingin berjalan semakin jauh bersama mu
Menyusuri lorong waktu dengan mu saja dan berharap tak akan menemukan ujung nya..
Jiwa ku kini mendamba diri mu lagi
Bahwa Keinginan ku untuk menghilang selama ini adalah palsu...
Dan keinginan ku untuk di temukan kembali oleh mu adalah yang jiwa ku damba selama ini

Lihat lah apa yang sudah kau lakukan pada ku!!
Mencintai mu kini bak sebuah adiksi bagi ku
Di malam-malam bermula rindu ku,
Tersesat dalam mimpi ku

Tak ku duga aku semakin menjadi tak karuan,
Senyum mu membuatku tak mampu mengartikan apa mau mu kini..
Adakah kau sama seperti ku????

Kemarilah sebentar dan ijinkan aku melepas rindu mengenggam kembali jiwa mu seperti dulu,
Menatap wajah mu lamat-lamat
Menikmati harum mu yang khas
Karena kau candu bagi ku

Jangan beranjak terlalu cepat dari ku
Biarkan kita menjelajahi jalan panjang ini
Karena aku belum siap melupa,
Ternyata rasa ku untuk mu
Dulu, kini dan sekarang masih sama

This poem is dedicated for my favorite person someone at somewhere🖤🤍

Sort:  

Puisi yang hebat. Teruslah berkarya untuk Bu guru yang satu ini, semangat

Congratulations @sailawana! You have completed the following achievement on the Hive blockchain and have been rewarded with new badge(s):

You distributed more than 500 upvotes.
Your next target is to reach 600 upvotes.

You can view your badges on your board and compare yourself to others in the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Support the HiveBuzz project. Vote for our proposal!