Sekencang itu ku dekap, namun terlepas juga. Ah, sudahlah.
Hallo Hiver,
Perlahan namun pasti, idealisme yang kita pegang akhirnya memudar juga, terlepas tak berbekas. Hanya beberapa dari kita yang dapat mempertahankan idealisme masing-masing.
Beberapa tahun silam, salah satu idealisme yang sangat saya pegang adalah tentang pemakaian windows bajakan. Bahkan seringkali mengibarkan bendera perang terhadap mereka yang masih menggunakan sistem operasi bajakan.
Solusi pengganti waktu itu, yang saya sodorkan adalah dengan menggunakan sistem operasi linux, ubuntu. Karena linux itu bebas digunakan dan boleh dikembangkan. Keseriusan saya terhadap sistem linux berujung pada kiriman paket gratis dari luar negri berupa CD (compact disk) berbagai versi linux terutama ubuntu.
Berbekal pengetahuan yang minim, saya memberanikan diri untuk migrasi ke sistem operasi ini. Setelah saya oprek, ternyata linux memang luar biasa. Powerfull. Dia tahan terhadap virus yang kerap menghinggap di windows.
Waktu itu ada sebuah kiasan kurang lebih begini, "ketika menggunakan sesuatu yang bukan haknya (bajakan), maka output yang dihasilkan ikut tercemar."
Namun seiring berjalannya waktu, semangat open source memudar, semangat untuk tidak menggunakan software bajakan luntur. Terlebih ketika bekerja dan diharuskan menggunakan sistem operasi windows yang serba bajakan.
Ya begitulah kehidupan, ada hitam ada putih yang harus kita jalani. Tinggal bagaimana kita mengikapinya.
Selamat berjuang kawan.