In a place on the forest floor there lives a group of fungi in the mycena family, they inhabit a village called mossy wood, Mycena epipterygia is the name of the village which is also usually called by hunters who visit the forest to find and find out where they live.
Di sebuah tempat pada lantai hutan hiduplah sebuah kelompok jamur dalam kelurga mycena, mereka mendiami sebuah desa yang bernama kayu berlumut, Mycena epipterygia adalah nama kampung yang juga biasa disebut oleh para pemburu yang berkunjung ke hutan untuk mencari dan mengetahui lokasi mereka berlangsung hidup.
Because of their stunning beauty they are hunted by macro photographers, I was one of the hunters who accidentally found them on the floor of the local forest edge, after finding them I tried to immortalize them in several files which I shared in the article you are reading this time. Look at them as if they were saying hello in front of the camera, the crowd stood up to greet me who started to bring the lens closer to them, and this is their pose at that time:
Karena keindahannya yang memukau mereka diburu oleh para pemburu fotografer macro, saya adalah salah satu pemburu yang tidak sengaja menemukan mereka pada lantai tepi hutan setempat, setelah menemukannya aku mencoba mengabadikan mereka pada beberapa file yang aku bagikan pada tulisan yang kalian baca kali ini. Lihatlah mereka seperti menyapa didepan kamera, beramai-ramai berdiri menyambut ku yang mulai mendekatkan lensa tepat kehadapan mereka, dan beginilah pose mereka saat itu :
Their enthusiasm is truly worthy of appreciation. Everyone came out to welcome my arrival. Adults, teenagers, even children are almost on the same level as the moss in the wooden village.
Antusiasme mereka sungguh patut diparesiasikan. Semua keluar menyambut kedatangan ku. Dewasa, Remaja, bahkan anak-anak yang hampir sejajar dengan lumut pada desa kayu tersebut.
In fact, from all sides they welcomed my arrival, look when they stand on the hill of the mossy wooden village:
Bahkan dari semua sisi mereka menyambut kedatanganku, lihatlah ketika mereka berdiri diatas bukit desa kayu berlumut itu :
Those behind me were a little shy, moving back as I slowly started to approach.
Mereka yang bereda dibelakangku sedikit pemalu, bergerak mundur ketika aku perlahan mulai mendekat.
The residents of the mossy wood village and I are starting to get along, we get to know each other, talk about nature and joke around with various jokes, but now I have to move on, because the sky will soon turn black and night will soon come. Actually, I wanted to stay here for a long time, considering the short time, but I also had to visit another village, it was a wooden village that was not covered in moss, they were waiting for my arrival there. The location of the village is still in the Timber Province, but at the end of a different sub-district. While walking I looked back, raised my right hand and said "Seee Youuuu Next Timeeee".
Aku dan warga desa kayu berlumut mulai akrab, kami saling mengenal satu sama lain, berbicara tentang alam dan bersenda gurau pada candaan yang beragam, namun kini aku harus beranjak, karena langit sebentar lagi akan menghitam dan malam akan segera tiba. Sebenarnya aku ingin berlama-lama disini, mengingat waktu yang singkat, namun aku juga harus mengunjungi desa lainnya, itu adalah desa kayu yang tidak berlumut, mereka sudah menanti kedatangan ku disana. Letak desa itu juga masih berada pada provinsi kayu, namun di ujung kecamatan yang berbeda. Sambil berjalan aku menoleh kebelakang sambil mengangkat tangan kanan dan berkata "Sampai Jumpaaaa Dilain Waktuuuu".
I have to hurry!!
Aku harus bergegas !!
Well, here are some photos of them. Several portraits of mycenae growing on wood not covered in moss, they are also very charming and radiant.
Nahh berikut beberapa foto dari mereka. beberapa potret warga mycena yang tumbuh pada desan kayu tidak berlumut, mereka juga sangat menawan dan berseri-seri.
Thank You Mycena residents, see you again next time. I have to go home because night will soon arrive with the full moon and very sweet birds chirping. I will always miss you. Once again "Thank You And See You".
Terima Kasih Warga Mycena, sampai bertemu kembali dilain kesempatan. Aku harus pulang karna malam akan segera tiba bersama bulan purnama dan kicauan burung yang sangat merdu. Aku akan selalu merindukan kalian. Sekali lagi "Terima kasih dan sampai jumpa".
"The End"
Picture Taken Using | Pocophone X3 NFC |
---|---|
Lens | External Macro Lens |
Editing | Adobe Lightroom Mobile |
Author's reference source for mushroom names : https://www.alamy.com